Manusia telah melupakan kasih dan sibuk memburu benda-benda duniawi. Uang datang dan pergi, tetapi moralitas datang dan tumbuh. Apakah kekayaanmu menemanimu ketika engkau meninggalkan dunia ini? Tidak! Hanya hasil perbuatanmu yang menemanimu ke dunia fana. Hanya kekayaan perbuatan baikmulah yang akan melindungimu. Paropakaraya Punyaya, Papaya Parapeedanam (Manusia memperoleh pahala dengan melayani makhluk lain, dan mendapatkan dosa dengan menyakiti mereka). Janganlah menabung dosa. Sebaliknya kumpulkanlah kekayaan yang berupa kebaikan.
Sadhaka (peminat spiritual) yang ingin mendapatkan kedamaian harus secara terus-menerus mempraktikkan hidup yang penuh kebajikan, mengatasi segala masalah yang muncul. Shanti (kedamaian) bagaikan gunung batu. Dia dapat berdiri tegak melawan banjir godaan setan. Prashanti (kedamaian tertinggi) ini tidaklah mesti dicari diluar diri. Ia berasal dari Antahkarana (dalam diri) kita sendiri.
Sadhana (latihan spiritual) harus dilakukan dengan keyakinan yang mantap dan tidak adanya ruang untuk keraguan. Tingkatkan kasih pada Tuhan. Tidak ada yang lebih agung serta mulia daripada ini. Ketika kasihmu berkembang semakin kuat, maka jiwa yang ada di dalam dirimu akan bersinar semakin terang. Pertumbuhan spiritual meminta adanya pengendalian pada keinginan. Sebagai tambahan, engkau juga harus bebas dari keterikatan dan kebencian. Tiga musuh besar dari manusia adalah Kama (keinginan), Krodha (kemarahan) dan Lobha (kerakusan). Keinginan menghancurkan rasa bhakti, kemarahan menghancurkan kebijaksanaan, dan kerakusan meracuni setiap tindakan. Ketiga sifat buruk ini mengganggu Sath-Karma (perbuatan baik), Upasana (bhakti) dan Jnana (kebijaksanaan spiritual). Jalan satu-satunya untuk melepaskan sifat buruk itu adalah membakarnya dalam Prema-Agni (api dari kasih Tuhan).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar